By : Someone 3 IPA 1

Tau ga' sich ... kelas yang paling imut dan ideal di MANBA ini ? Mana lagi kalau bukan kelas 3 IPA 1 yang terletak di lantai atas no 3 dari arah barat. Kalian-kalian jangan pada heran ya kalo lewat dikelas 3 IPA 1, karena satu-satunya kelas yang terpasang MANDALA alias Mading Nongkrong di Jendela. Yuk ... kita intip anak-anaknya !!

Pagi hari kalau mami Uum datang ke kelas, baru aja duduk dia langsung nagih-nagih uang arisan, dan anak cewek pun ber"pokpak-pokpak" ria membayar arisan sehinggga si Raja Togel Zamroni hanya tersenyum manis dan geleng-geleng kepala melihat anak buahnya bertingkah. Bukan hanya itu disana juga ada Mbah Dul Hayyi yang suka ngedebatin anak-anak sampai-sampai rambutnya kriwel-kriwel kayak mie, hal ini disebabkan dia gak mau ngalah kalau berdebat sama anak-anak. Sehingga Ustadz Qasim hanya bisa bilang .. "Astaghfirullah ..'. Tapi pas kita lagi BT-BTnya, Aa' Aziz memainkan kedua tangannya sehingga mengalunkan irama musik dangdut ria dengan penyanyi senior Ida Laila. Dan tidak ketinggalan lagi, penyanyi kita dari Karang Anyar, siapa lagi kalau bukan Zainal Abidin yang menggoyangkan badannya mengikuti alunan lagu.

Ga' hanya dibidang seni aja, kelas 3IPA 1 juga punya bapak Romli yang jago dalam hitung-menghitung pasir kasar yang ada di wajahnya. Pokoknya komplit dech ... Ifa Burneh dan anak-anak Galis yang tetap kecil sampai bapak Habibi dan mami Uum yang tambah besar aja. Eits ... dan ga' ketinggalan lagi, disana ada AFI lho, siapa lagi kalau bukan 2 Nia alias kurNIA dan suNIAh. Yach .. namanya juga kelas IPA, disana juga ada bulan berjalan, tapi bulannya ada 2, April dan Mei. Kami semua senang tinggal di 3 IPA 1, tapi juga merasa kasian sama Mr. Dani yang setiap hari naik-turun tangga hingga badannya makin kurus aja (perbanyak makan ya ..Dan). Terlepas dari itu semua, bapak dari 3 IPA 1 yaitu bapak Budi hanya bisa berkata, "Bapak bangga dengan kalian".

Oke guys..., kalau you you ingin tahu lebih lanjut tentang 3 IPA 1 datang aja ke office kami, jalan lantai atas no. 3 kelas pencakar langit, kota kecil nan ideal. Kami tunggu ... !!!

Dikutip dari majalah RELIEF (2006)

"...Kami tunggu ... !!!", kata indah yang tak mungkin lagi ada untuk saat ini. Sebab, bisakah kalian menunggu kami yang ingin berkunjung ke Office kalian ??? tentu saja tidak, kami tak akan menemukan kalian disana lagi.