Tentang Kami

Assalamu'alaykum Sobat Alumni dan Keluarga besar MAN Bangkalan. Selamat datang di blog ini. Blog ini adalah blog Alumni MAN Bangkalan yang diperuntukkan sebagai sarana Shilaturahim, mempererat kembali ikatan persaudaraan antar keluarga besar Alumni MAN Bangkalan serta sebagai media informasi mengenai Alumni MAN Model Bangkalan. View my complete profile

Sobat .. Kirim Artikelmu

Jika ingin mem-post artikel yang berkaitan dengan Alumni dan MAN Bangkalan ; kisah, kenangan, kesan, salam, photo dan lain-lain, silahkan kirim ke alumni.manbkl@gmail.com atau jika berupa pesan singkat, silahkan tulis di shoutbox/buku tamu yang ada di blog ini. SELENGKAPNYA KLIK.

TULIS DISINI !! PESAN, KESAN, SARAN DAN MUTIARA HIKMAH

Saturday, November 20, 2010


Diantara Kesan dan Pesan Alumni Tentang Reuni Akbar 18 November







































































https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6m7T8m9nWKshWijdDvFXrleJbVR3xK9vJok7HltVhhpX4O4w__749ylBNlx2Fygg3wt_XEU6AclJnRimDNzyYaevebxBW55S9ej80OGqUpo9jIyjpbMDkLMA-Sm4FpRMyqM57RVJRMtU/s200/01.jpgAmiiee Menchoba Seetthhiiaa :

Pngen diadain age..!
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL8u5i5ZPL6I3Yn7N8j-ABdofx491BLBTZ01X13c_78MnBH97dkbxGSGMtiwvh_WyHwvcNI6pKqAIOU4N8ylJJQX8pnj8JNyhWuCfefQC35-CEtKqdOnmsHDkOQkrWtxz9pKG8HowRa50/s1600/02.jpg-Cheff Lie Chanoezz- :

Seneng bedeh, kcewa bedeh kyah
hahahai,
peace yeh para alumni
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXXoc_iCvYFyiTCMhfaxYxwxJPmBQqEBdMNnbF5ACQ4T16h5OUkccfH68u7Ksf86d2I7F-qjIDF7iL3MIwn9ybcZMfQRsEaoQl9Xm-v8aJnuYC03tDTsZQRR1P9hqcZcc79AujRXdXF1g/s1600/03.jpgAri' Qiecieng :

tiada kta yg mmpu aq ungkapkan slain seru. & tiada tmpat indah seindah kmren. pesannya. smoga man jya slalu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8wGsUP5bMsFpfLHNY7hAYl033Ai2Lv4YyKQBdx8O4-W0HHdrRwQ7QVqUvDfwwqQQhaMRR5qDCBI8HabMUGQ8iMJblbi-VY6gxepLJ_yXGEy8UlTBvwF7FkPDqMj63noV3n8h3QI-J52c/s1600/04.jpgIkRa Rahman Badd's :

Klok bisa Acarny tu sesuaikan Waktu yg telah di tentukan dri Awal Biar semuanya bisa Kesampean ... tu ja saran dr Saya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0bzFqwBfC6NVDRdVBjBGCzws7iH5ZiSZ_UczTrJz95eXRrn4p1lr2JZz0io7i8aHbuuDiuzK9pwrvNZP8p6bUtug_EMneS9XS-VI2Rnj6v6dEUQd_gpoiowqilZu6So15MiWvCzHcRg4/s1600/05.jpgLien Seondeok :

Sedih, gag bsa dteng... maap tmen2..

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib717JRqH88sb0vQV8_rsizsrvYlgmVijn2V79apcVGAAbuW4gRma1SzzfxR5CaD5ackj7OuJ2pacyofLKlmMXtm6Na08ZDVOF-XTH9Vl1Sd1VQnSm5HXSc_mqPzxZN0igqikumcbZTBQ/s1600/06.jpgDry Tuetep Hendry :

gag seru,,,, Wktx g klop jd gbs hdir smw.... N acrax sdkit mbosankn,hrusx qt tu gmbra ria....
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgA2HmeK40obWxrFeCyNvfpejcW91YurXIHjm4BwtP0Vwl8GxWBmEMVyGxJoXEzFyuGGLE7s1N4-hPxlHUPqG892f6aIGJEFh0rl6e5b8NhQxukq6tuMzA-JQD9_oGYb2m0Xxv0mlN9Wes/s1600/07.jpgSavy Mazhi :

rencana mau datang tapi derita komting.di panggil ama tuch dosen dri pagi sampek siang,jdi gak bisa datng. mohon maaf sahabat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaiG0AqTNK-ePatbE8yHprALUwQWNmZcYBB938k9bxhwr3IPCOioU-qWNjAp2dEOT1hhm4C74XGLV7Hsdy5GfHRiND191_K4zSq4_sj0h8VmUwwZ1QskAXbnJPa3l9mDH4MzW23GktmjI/s1600/08.jpgUno Pandu Keadilan :

lumayan lah.... tmen2 dri 2004 da yg dtg,y... wlopun g bnyak c....???? tpi qnq ttep ucapkan sukron ma panitia atas acaranya reuni tersebut... .. cz dgan cara trsbutlah qta bsa ttap menjalin ukhuwah islamiyah kita semua....

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-hNB09nWNFrMwJkeKOgzD9Yt4KfkFv9A3QTRbsvKwoWbFnhD-1cOx-M1unCyhLywugekcyhFvPNR2RtFoFaiHSpuOvnBz-M_QWQgLQ9VE2xweQoCj248imcREwOpfc_X13uIMjuco6Jo/s1600/rida+ahmad.jpgRida Ahmad :

Apax yg akbar....rentang thn dr brapa k brapa.....n sepertix krng koordanasi dr tiap angkatan ya.......?????
May Moona :

awl_na aq kcw bngtz... cz tmen2 angktan_Qoe 04 bnyk yG gK dteng... tp ke2cewaan_Qoe brbah Jd senengngng bngtz Ke_tika diakh!r aCr gru_gru MAN pd dteng... Smpe'2 aq gK !nget wkt... tmen2 bnyk yG plang aQ msi asyik ngobrol ma gru2 MAN... duuuh seneng_na !ngetz masa_masa sekul dlu... ditwarin krj lge... udh dEch kesan_na... +++ n pesan_na tlOng yh kL ad reuni lge set!ap angktn hrz ad ko2rdinator_na byr enk n'tr yg ngedata n bnyak yG dteng... key... CAYO tuk MAN MODEL BKL heee...
Jejak Columbuss :

g seru.................
Amas Aw :

hanya sementara berada di tkp..qz berbenturan dgn acara temu teman lama di deket acara reuni...unik yah,tapi maju terus kamel....moga2 jadi orang semua..





Sementara ini dulu ya ^__^
»»   READMORE...

Wednesday, November 17, 2010


Luka Bencana Merekah, Akhirnya Kita Harus Berbangga

Oleh : Ahmad Zamroni
Alumnus MAN Bangkalan 2006

Mungkin sebuah Judul yang prokontra, yang saya berikan untuk menggambarkan hikmah dari bencana.

Walaupun terlalu besar 'luka' yang tergores dalam bencana 3 minggu yang lalu; walaupun tajuk Indonesia Berdoa, Indonesia Peduli, Indonesia Menangis telah menyebar ke seluruh penjuru dunia seharusnya kita tetap berbangga hati disela-sela rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap bencana tsb.

Mengapa harus berbangga ??

Di tengah suasana carut-marutnya negeri ini, Negeri yang sangat kaya raya tp ttp saja terpuruk ditengah sulitnya mencari sosok pahlawan, yang ada malah permainan 'yg memalukan' dari para elite politik

Tamparan keras dari sosok 'mirip gayus' menjadi rengekan dan tangisan dipengadilan yang 'memuakkan' yang tak lain dan tak bukan, Si Gayus sang koruptor kelas KAKAP yg jg mampu menyetir pion-pion hukum Indonesia.

Indonesia harus berbangga karena sedikit 'obat sang pahlawan' mulai bermunculan kembali bagi saya sebagai penulis catatan ini merekalah 'SANG PAHLAWAN SEJATI' .Hanya saja kepahlawanan mereka sedikit sekali gaungnya di media massa 'mungkin menunggu moment yang tepat untuk menceritakan kebaikan mereka'.

Beberapa kisah kepahlawanan yang sangat membanggakan di tengah luka bencan yang semoga memberi inspirasi buat rekan-rekan sekalian :

- Sederhana tapi butuh perjuangan, merekalah para relawan yang rela 'setengah menadahkan tangan' mereka dijalanan untuk mengumpulkan dan menyalurkan uang dari para pengguna jalan. Mereka berani menyisihkan rasa malu dan ego mereka untuk ikut 'mengemis' (red. kata kasarnya) di lampu merah.

(Dibawah ini ada beberapa Data didapat dari grup pohon inspirasi facebook yang mendapat data dari lapangan yg diforward melalui group BISA).

- Seorang pedagang kecil ambil tabungan haji, sediakan kebutuhan pengungsi.
- Sebuah rumah sederhana berkamar tiga tampung 100 pengungsi Merapi.
- Sebuah rencana walimah, anggaran dan berasnya dialihkan ke barak pengungsi Merapi.
- Seorang penjual gudheg, sedekahkan dagangan sepekan untuk Merapi.
- Juru masak hotel berbintang ambil cuti tiga pekan, layani dapur umum Merapi.
- Tukang pijat dan tukang cukur hibahkan keahlian, keliling barak-barak.
- Para dokter rela meninggalkan ruang nyaman ber-AC dan keberlimpahan untuk berdebu-debu bersama pengungsi. Seorang dokter hewan keliling evakuasi ternak, suntikkan nutrisi untuk sapi-sapi.
- Pemulia insan nan tak gentar abu dan gemuruh api, yang terus berjuang temukan warga, hidup maupun mati.
- Pemuda-pemudi yang kembalikan dirinya jadi kanak-kanak, bermain bersama bocah-bocah pengungsi.
- Seorang gadis yang tetap setia menemani dan membantu keluarga dan tetangganya di stadion olah raga dengan menolak tawaran tempat penampungan yang lebih nyaman.

(Berita BOX depan Jawa Pos hari ini)

- Pengusaha ini rela Bersusah payah memimpin para relawan yang tergabung dalam tim SAR di Jogja. Ketika warga panik lari kebawah karena erupsi Merapi, Tim tersebut justru naik untuk menyelamatkan para korban. bahkan Pengusaha ini rela Hotel dan Restoran Pribadi disulap jasi POS Komando. Bisa dibayangkan betapa hebatnya pengusaha satu ini ... (info. tarif hotel 400rb semalam) bahkan dana operasional tim SAR yg berjumlah sekitar 300-orng diambil dari kantong pribadi ....

Mereka rela berkorban untuk saudaranya, semoga amal baik kalian diganti dengan yang berlipat-lipat, membuat kalian tetap peduli dan menjadi inspirasi bagi kami semua ... Amin ..

Source : http://www.facebook.com/home.php?#!/note.php?note_id=472295473104&id=1036478504


»»   READMORE...

Reuni Akbar Alumni MAN Model Bangkalan


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dalam rangka untuk merajut silaturrahim serta menjalin komunikasi demi kemajuan Keluarga alumni MAN Model BKL (KAMEL) kedepannya, KAMEL mengharap kehadiran semua Alumni MAN Model Bangkalan (semua lulusan tahun pertama sampai tahun 2010) dalam,

ACARA : Reuni Akbar Keluarga Alumni MAN Model Bangkalan
Hari/Tgl : Kamis, 18 November 2010
PUKUL : 08.00 WIB
TEMPAT : RM. Suramadu (Lampu lalu lintas Tangkel Burneh/ jalan akses menuju suramadu)

Contact Person (CP):
0877.5098.6400 (Sdri Anna lulusan th.2003)
0856.490.44187 (Sdr Hasan lulusan th. 2005)
0856.552.8661 (Sdr Hayyi lulusan th. 2006)
0857.328.53335 (Sdr Rosif lulusan th. 2007)
0856.4619.5703 (Sdri Nina lulusan th. 2008)
08155.330.6996 (Sdri Mega lulusan th. 2010)
atau bisa ke Sdri Hamdalah (standby di Citra Nova Travel, sebelah utara ex. Bank Panin Demangan Bangkalan)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

ttd
Keluarga Alumni MAN Model Bangkalan


Note:
- Biaya/Investasi (intinya yang itu :D) : @ Rp. 20.000,- , dimohon untuk segera konfirmasi demi kelancaran acara
- Lulusan pd CP diatas bukan menandakan bahwa lulusan tahu...n itu saja yg melakukan Reuni tetapi hanya sebagai contact person saja .. silahkan menghubungi CP diatas sesuai kedekatan lokasi,
- Kurang Jelas silahkan lihat spanduk di perempatan lampu 'merah' pondok (alun2 bangkalan) atau menghubungi Ketua KAMEL Hosen di 087.853.447744/0856.48257.833

Mohon diinformasikan ke rekan-rekan alumni yang lain ..
»»   READMORE...

Friday, April 9, 2010


Tanda Calon Penghuni Surga

Oleh : Aisyah Hasan
Alumnus MAN Bangkalan '97

Surga ( al-janah) dan Neraka ( an-nari) haq adanya, saat ini juga sudah diciptakan, di mana letaknya

“ Fa man yuridillahu an yahdiyahu yasroh sod’rohu lil Islami, wa man yurid’ an yudhil-lahu yaj’al sod’rohu dhoy-yiqon harojan ka an-nama yas-so’adi fi sama’i , kadzalika yaj’alullohu rij’sa ‘alal-ladzina laa yu’minuun “

QS Al-An’am (6) ; 125

Barang siapa Alloh menghendakinya untuk memberi hidayah, maka Alloh melapangkan dadanya terhadap Islam, dan barang siapa yang dikehendaki disesatkan Alloh , maka Alloh membuat hatinya sempit, berat seakan-akan naik ke langit. Demikian Alloh mejadikan beban / siksaan bagi orang yang tidak beriman.

Ayat di atas menitikberatkan tentang tanda-tanda orang yang hidupnya di dunia mendapat hidayah (petunjuk) ataukah sebaliknya tersesat. Memang di dunia ini kita tidak dapat mengidentifikasi mana orang yang kelak bakal masuk surga kelak pada hari kiyamat atau neraka, karena hanya Alloh SWT yang Maha Tahu, namun melalui tanda-tanda yang sudah Alloh bentangkan dalam Kitab Suci al-Quran, paling tidak kita dapat meraba-raba.

Bagi yang mendapatkan hidayah, maka hatinya terasa lapang dada, ridho mencari dan menerima ilmu /pengertian yang terdapat dalam Kitab Suci al-Quran dan al-hadits. Kandungan pengertian ilmu agama dari yang dinilai ringan hingga yang berat, hatinya tetap ridho dalam menjalakan disertai rasa tawakal (berserah diri) kepada Alloh dengan se pol kemampuannya. Tiada henti-hentinya belajar sehingga dapat menemukan Islam yang utuh, kaffah dengan isiqomah. Dengan ketoatannya kepada Alloh dan utusannya menjalankan ibadah sesuai denhgan syariat , maka kelak Alloh memasukkan ke dalam surga “ barang siapa yang toaat kepada Alloh dan utusannya maka Alloh memasukkan ke dalam surga….. QS an-Nisa (4) ; 13.

Sedang manusia yang kelak akan dimasukkan oleh Alloh ke neraka, maka di dunia hatinya merasa berat dan sempit untuk menerima ilmu dan pengertian (hikmah) yang terkandung dalam Kitab Suci Al-Quran dan hadits. Menurut pikirannya dia tidak sanggup dan tidak mampu belajar dan mengamalkan ajaran agama, seakan disuruh naik ke langit. Hal yang dianggap tidak mungkin.

Hingga meninggal dunia tidak dapat menetapi Islam sebagaimana syariat yang dikehendaki oleh Alloh SWT , sehingga ketidaktoatannya itu Alloh masukkan ke dalam neraka, QS An-Nisa (4); 14.

Saudara, istilah “ Alloh SWT memberi hidayah atau menesatkan “ bukan berarti Alloh SWT kejam dan pilih kasih kepada hambanya.

Kalau dipahami betul sebenarnya Alloh sudah membrikan peluang yang sama kepada semua hambanya. Akal dan pikiran adalah bekal untuk dapat mencerna semua tanda-tanda alam ini yang bermuara kepada rasa takut kepada Alloh SWT. Hidayah Alloh SWT secara teori sudah terwujud di dalam al-Quran, awal surah Al-Baqoroh sudah menjelaskan hal itu. “ Alif lam mim, demikian in kitab yang tidak ada keraguan menjadi HIDAYAH/pentunuk bagi orang yang bertaqwa.

Namun pada kenyataannya hanya sedikit di antara manusia yang mau peduli untuk belajar lebih mendalam tentang makna dan kandungan Al-Quran.


»»   READMORE...

Sunday, March 28, 2010


Mari Berbagi Dalam Kebaikan Dan Kebahagiaan

Oleh : Hosen Mohammad Dahri
Alumnus MAN Bangkalan 2005

Berkata dengan bahasa yang baik, itu lebih baik dari memberi shodaqoh yang di ikuti dengan perkataan yang jelek/menyakitkan. begitulah salah satu perintah Allah dalam Al-Quran untuk berbagi kebaikan kepada orang lain. dalam kontek ini manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di muka bumi sudah sepantasnya saling bebagi kebaikan kepada sesamanya. Hidup di jaman modern ini memang serba salah menilai orang lain bahkan terkadang menilai diri sendiri. dalam hal ini ada kemungkinan karna sudah di tuntut oleh zaman modern yang di hinggpi sistem profesionalisme dan individualisme.

Di dunia yang serba teknologi dan materi ini antara nilai-nilai kebaikan yang di lakukan dengan ikhlas dan kebaikan yang di lakukan karna ada tujuan tertentu terkadang sangat tipis menilainya. kita lihat saja pada setiap pencalonan pejabat pemerintah, organisasi dan lembaga apa saja pasti ada pembagian-pembagian apa saja dari calon itu, meskipun hal ini tidak merata secara keseluruhan tapi masih ada bahakan lebih banyak yang melakukan model seperti di atas.

Tidak ada salahnya berbagi kebahagiaan kepada orang lain, tetapi alangkah lebih baiknya kalo hal ini di lakukan tidak hanya pada saat kampanye atau pra/pencalonan, karena saat pencalonan biasaya objek yang dapat bantuan atau pembagian tersebut kurang kena pada objek yang sebenarnya seperti fakir miskin, anak yatim piatu,pengemis jalanan, pemulung dan lain sebagainya. Mereka yang merasakan nikmatnya pembagian itu hanyalah pada para pendukung yang kebanyakan sudah mempuni dari materi.

Yang perlu di sadari oleh kita semua adalah bagaimana berbagi kebahagiaan itu benar-benar pada orang yang membutuhkan, karna mereka yang membuthkanlah yang akan lebih merasakan kebahagian daripada yang sudah mempunyai harta/materi. kalau kita perhatikan para pengemis di pinggir-pinggir jalan, di tranportasi umum, di pemakaman para wali/pejuang dan tempat keramaian lainnya. terkadang kita mersa kasian kepada mereka di satu pihak dan merasa risih dengan keberadaan mereka.

Di lihat dari apapun kegiatan yang mereka lakukan; pengemis, ngamen atau kegiatan yang lainnya. mereka lakukan bukan karena kesenangan, tetapi yang mereka lakukan hanya untuk menyambung hidup (sekalipun tidak semunya seperti itu). suatu ketika saat saya di dalam tranportsi, di kapal, di depan rumah-rumah saya melihat anak kecil yang membawa gitar, orang sedang hamil tua, ibu membawa bayi yang semestinya masih belum pantas di bawa ke mana-mana, para pengamen dengan gitarnya dan anak sekolah bahkan mahasiswa yang membutukan dana dan lain-lainnya. ternyata yang paling kita sayangkan saat melihat mereka minta sekedar untuk makan pada si yang mampu, malah orang yang mampu di lihat dari meteri itu cuek, pura-pura tidak tahu, bahkan masih menggunakan kata-kata “ Masih sehat malas kerja” atau “ Ah! mereka pura-pura saja miskin padahal di rumah mereka mampu” kemudian mereka di beri beberapa uang, rokok, makana atau kebutuhan lainnya.

Alasan seperti diatas itulah banyak orang mampu tidak mau berbgi kebaikan dan kebahagiaan kepada orang yang sebenar-benarnya membutuhkan. Terkadang memberi tapi masih di ikuti dengan omelan-omelan tadi di atas. bukankah di atas Al-quran menjelaskan bahwa perkataan yang baik itu lebih baik dari pada memberi/shodakoh tapi di ikuti dengan kata-kata yang jelek/ menyakitkan. Bukankah memberi itu akan menolak bencana. Bukankah doa orang teraniaya itu terkabulkan? Terus kapan kita mau memberi kepada orang-orang yang benar membutuhkan. Apakah kita memberi karna masih harus ada pamrih dari orang yang kita beri. Mungkinkah bencana - bencana yang datang silih berganti ini salah satu karna ketidak pedulian pada orang-orang tidak mampu? Memberi tapi masih di ikuti dengan kata-kata sinis/ jelek.

Munkin kita yang lebih memiliki harta dari mereka lebih arif dan merenungi pertanyaan-pertanyaan di atas. Masihkah kita tidak memberi sebagian harta yang mereka butuhkan sekalipun seratus rupiah? Apakah kita masih memberi kepada mereka namun masih di ikuti dengan kata-kata jelek? Kalau kita yang mampu masih merasa egois, sinis, congkak, sombong kepada mereka. Tahankah kita terhadap bencana-bencana kalo memang penghingan, kegoisan, cacian adalah salah satu penyebab dari ini. Wallahua’lam!!

Malang, 28 Maret 2010.

»»   READMORE...

Saturday, March 27, 2010


Masa Lalu Atau Masa Depan ?

Oleh : Ahmad Zamroni
Alumnus MAN Bangkalan 2006

Mungkin, Anda pernah berpikir atau mengatakan:

“Saya tidak bisa melakukannya.”
“Saya tidak mampu.”

Pernyataan ini menggambarkan suatu kondisi Anda. Pertanyaanya, kondisi kapan? Masa lalu atau masa depan?

“Oh tidak, pernyataan ini menggambarkan kondisi saya saat ini. Saya memang tidak bisa melakukannya saat ini.”

Mari kita tanyakan lagi, mengapa tidak bisa? Mengapa Anda pikir Anda tidak bisa?

“Karena kemampuan saya sekarang sebatas ini.”

Kenapa hanya sebatas ini?

“Inilah hasil belajar dan pengalaman saya selama ini.”

Hasil belajar dan pengalaman masa lalu kan?

“Iya sich.”

Jadi kondisi Anda saat ini adalah hasil dari masa lalu. Masa lalu dimulai dari detik ini ke belakang.

Lalu bagaimana dengan masa depan? Apakah Anda tidak bisa belajar lagi?

“Ya tentu, saya bisa belajar.”

Apakah Anda bisa melakukan hal baru jika belajar?

“Mungkin.”

“Mungkin” adalah starting point yang lebih baik dibanding kata “tidak bisa”. Kata “mungkin” mengandung sebuah harapan, sebaliknya kata “tidak bisa” memupus harapan.

Dulu, ada seorang kerabat saya mengatakan

“Uang dari mana untuk membiayai anak kuliah?”

Itu dulu…

Sekarang?

Anaknya kuliah!

Dulu, ayah saya berkata kepada saya:
“Sekarang memang tidak punya uang, tetapi jika Allah mengijinkan, kamu bisa menyelesaikan kuliahmu. Kekurangan uang tidak bisa menghalangi kekuasaan Allah.”

----------
Sumber : http://www.motivasi-islami.com/masa-lalu-atau-masa-depan/
»»   READMORE...

Tuesday, March 23, 2010


Pahit dan Manisnya Kehidupan

Oleh : Hanif Fadli
Alumnus MAN Bangkalan 2006

Mungkin Tuhan sengaja mahu kita berjumpa dgn orang yg salah sebelum menemui insan yg betul supaya apabila kita akhirnya menemui insan yg betul, kita akan tahu bagaimana utk bersyukur dgn pemberian dan hikmah disebalik pemberian tersebut.

Apabila salah satu pintu kebahagiaan tertutup, yg lain akan terbuka tapi selalunya kita akan memandang pintu yg telah tertutup itu terlalu lama hinggakan kita tidak nampak pintu lain yg telah pun terbuka untuk kita.

Teman yg paling baik ialah seseorang yang kita boleh duduk bersama di dalam buaian dan berbuai bersama tanpa berkata apa-apa pun dan kemudian berjalan pulang dgn perasaan bahawa itulah perbualan yang paling hebat yg pernah kita rasai.

Memang benar yang kita tidak akan tahu apa yg kita punyai sehinggalah kita kehilangannya dan juga benar bahawa kita tidak akan tahu apa yg kita rindukan sehinggalah "Ianya" hadir.

Ia cuma mengambil masa seminit untuk jatuh hati pada seseorang, satu jam utuk menyukai seseorang, satu hari untuk menyintai seseorang tetapi ia mengambil masa sepanjang hidup untuk melupakan seseorang.

»»   READMORE...

Fadlilah-Fadlilah Membaca Surat Al-Waqi'ah

Oleh : Aisyah Hasan
Alumnus MAN Bangkalan '97

1. Jika dibaca setiap malam sebagai wirid, maka tidak akan tertimpa kepapaan.

Rasulullah bersabda : Man qara’a suratal-Waqi’ati kulla lailatil lam tusibhu faqah, wa suratul-Waqi’ati suratul-gina faqra’uha wa ’allimuha aulada-kum.

Ertinya: “Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah tiap malam, maka tidak akan menimpa kepadanya kepapaan. Dan surat Al-Waqi’ah adalah surat kaya, maka bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kamu.”

2. Berkata Masruq: “Siapa ingin mengetahui cerita orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian, serta cerita ahli surga dan ahli neraka, penduduk dunia dan akhirat, maka bacalah surat Al-Waqi’ah”. (Tafsir Jamal, Juz IV halaman 269)

3. Imam Ja’far ra. berkata: “Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah pada waktu pagi ketika keluar dari rumahnya untuk bekerja, atau untuk mencari kebutuhan. Maka Allah Ta’ala mempermudah rezekinya dan mendatangkan hajatnya. Dan barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah pada waktu pagi dan petang, maka ia tidak akan kelaparan atau kehausan, dan tidak akan takut terhadap orang yang akan memfitnah, sedangkan fitnahannya kembali pada orang itu”. (Khazinatul Asrar Kubra, hal. 360)

4. Disebutkan dalam Khawashul Qur’an, siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebanyak 41 kali dalam satu majlis, maka didatangkan hajatnya, terutama urusan rezeki. Dan barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah sesudah sholat Asar sebanyak 14 kali dalam satu majlis, maka didatangkan hajatnya, terutama urusan rezeki. Aturan tersebut adalah mujarab. Jika menginginkan datangnya rezeki dari Allah dengan tak terkira-kira datangnya, maka bbacalah surat Al-Waqi’ah selama 40 hari berturut-turut jangan terputus, dan setiap harinya dibaca 40 kali.

5. Dengan mewiridkan surat Al-Waqi’ah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam, maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’d Al Mufti mengatakan, bahwa hadist ini shahih.

Rasulullah bersabda: Man qara’a suratal-Waqi’ati lam yaftaqir abada.

Ertinya: “Barangsiapa (membiasakan) membaca surat Al-Waqi’ah, maka ia tidak akan kefakiran selamanya.”

Anda boleh baca surah Al-Waqiah di sini beserta maksudnya. Baca dan hayati. Semoga mendapat hidayah dari bacaan tersebut. Amin

»»   READMORE...

Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana

Oleh : Ahmad Shonhaji Hannan
Alumnus MAN Bangkalan 1998

kau ini bagaimana
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir
aku berfikir,kau tuduh aku kafir
aku harus bagaimana

kau bilang bergeraklah
aku bergerak, kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah
aku diam saja, kau waspadai
kau ini bagaimana

kau suruh aku memegang prinsip
aku memegang prinsip, kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran
aku toleran, kau bilang aku plin-plan
aku harus bagaimana

aku kau suruh maju
aku mau maju, kau selimpung kakiku
kau suruh aku bekerja
aku bekerja, kau ganggu aku
kau ini bagaimana

kau suruh aku takwa
khotbah keagamaanmu, membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu
langkahmu tak jelas arahnya
aku harus bagaimana

aku kau suruh menghormati hukum
kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin
kau menyontohkan yang lain
kau ini bagaimana

kau bilang tuhan sangat dekat
kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
kau bilang kau suka damai
kau ajak aku setiap hari bertikai
aku harus bagaimana

aku kau suruh membangun
aku membangun, kau merusakkannya
aku kau suruh menabung
aku menabung, kau menghabiskannya
kau ini bagaimana

kau suruh aku menggarap sawah
sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah
aku punya rumah, kau meratakannya dengan tanah
aku harus bagaimana

aku kau larang berjudi
permainan spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggung jawab
kau sendiri selalu berucap, wallahu a'lam bishshowab
kau ini bagaimana

aku kau suruh jujur
aku jujur, kau tipu aku
kau suruh aku sabar
aku sabar, kau injak tengkukku
aku harus bagaimana

aku kau suruh memilih sebagai wakilku
sudah aku pilih, kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selau memikirkanku
aku sapa saja kau merasa terganggu
kau ini bagaimana

kau bilang bicaralah
aku bicara, kau bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara
aku bungkam, kau tuduh aku apatis
aku harus bagaimana

kau bilang ktitiklah
aku kritik, kau marah
kau bilang carikan alternatifnya
aku kasih alternatif, kau bilang jangan mendekte saja
kau ini bagaimana

aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku
kau ini bagaimana
atau atau aku harus bagaimana

»»   READMORE...

Tidak Selamanya Yang Merasa Paling Benar Adalah Yang Paling Bermanfaat

Oleh : Hosen Mohammad Dahri
Alumnus MAN Bangkalan 2005

Saat ku lihat bintang dan rembulan membagi cahayanya...mereka tidak pernah bilang "ini daerahku yang seharusnya aku sinari, kalian cari sendiri tempat di mana yang kamu suka untuk kalian sinari"inilah yang di lakukan rembulan dan bintang selama berabat- abat lamanya.rembulan dan bintang selalu bermesraan sakalipun bintang kalah dengan sinar rembulan namun keduanya saling pengertian dan bisa hidup indahnya di nikmati para pemuda pemudi saat mereka menjalin asmara cintanya..cahaya rembulan dan bintangpun selalu di sebut dan di sanjungnya. bahkan indahnya rembulan di samakan dengan cantiknya sang bidadari wanitanya bintang pun masih bersyukur sekalipun dia keliatan kecil/ padahal lebih besar dari matahari, tapi dia masih menikmati kekecilannya dan dia bersyukur karna manusia menyanjungnya sebagai sinar yang bisa di nikmati kelap kelipnya, mereka tidak merasa kecil dengan dirinya dia sudah merasa beruntung Tuhan telah menciptakannya.

Listrik pun tidak pernah absent mengumentri manfaat dirinya” aku meskipun kecil seperti ini banyak manfaatnya bagi kehidupan di dunia ini, aku bisa di butuhkan kapan saja, siang, malam, tempat sempit. Temapat luas. Buat hiburan, masak, computer, internet ngecas hp dan masih buanyak manfaatku meskipun aku keliatan kecil seperti ini.

Kata matahari" inilah daerahku, tak satu bendapun boleh menguasai kekuasaanku..biarkan aku sendiri yang menyinari dunia ini tanpa bantuan kalian semua, si raja siang inipun menampakkan keanggkuhannya, dia merasa yang palig banyak memberi manfaat kehidupan hanyalah dia. Dia bangga dengan sinarnya dia bisa menghidupi tumbuh-tumbuhan jadi lebih indah, jemuran pakaian kering dengan baik, bisa di gunakan tenaga listrik dan beberapa manfaat yang lainnya. Matahari selalu merasa bangga karena dianggap besar bentuknya/ sekalipun dia kecil di banding bintang yang lainnya.

Matahari paling angkuh karena tidak pernah menjalin komunikasi yang baik dengan rembulan, bintang dan sinar yang di buat manusia. Pada suatu masa mereka berkumpul mengadakan rapat “pentingya sinar bagi kehipan”

Dalam rapat tersebut mereka saling mempertahankan argumentsinya/ pendapatnya masing/ namun dari kesimpulan rapat di dapati kesimulan yang baik dan bagus. Mereka merasa legawa dengan hasil rapat ini. Kata rembulan meskipun kita keliatan indah di malam hari, kalau tidak ada matahri kita kan percuma menerangi bumi karena kalo tidak ada matahari bumi akan beku dan tidak akan ada kehidupan di dunia dan alam sekitarnya.. Matahahripun merasa bangga dengan hasil rapat tadi, dia yang sebelunya merasa paling dari segalanya namun pada akhirnya dia mengakui kelebihan rembulan, bintang dan sinar yang di buat oleh manusia. seandainya tidak ada rembulan dan bintang yang menyinari malam dan hanya ada sinarku, maka dunia ini akan gersang dan tidak akan ada air dan kehidupan, untuk apa sinarku ada kalou tidak ada manfaatnya bagi kehidupan. Kemudian listrik mengumentari akan kemampuan dirinya.dia memang bangga dengan sinar yang dia miliki. Tapi dia sadar sinanya tidak bisa menjangkau seperti yang di miliki rembulan, bintang dan matahari..

Begitulah hasil rapat benda-benda yang ada di jagat dan di sekitar kita.. mereka saling mengetahui kekurangan dan kelbihan mereka. Mataharipun yang merasa paling besar manfaatnya, sangat sombong, congkah, ujub, dan lain sebagainya, dia merasa takluk dengan kemampuan saudara-saudara sebangsa sinarnya sekalipun mereka lebih kecil.

Begitu juga bangsa manusia, sebenarnya mereka bangsa, Negara, pemimpin yang merasa paling berkuasa, bermanfaar dan berharga, itu karena adanya kekuansaan manfaat dan yang berharga.dari yang lebih kecil, kalau yang kecil tidak meberi manfaat mereka yang besarpun akan menjadi punah dan tidak ada kehidupan di dunia ini. Karena yang paling dari segalanya Adalah Tuhan yang maha kuasa menciptakan semua di atas.

Wallahu A’lam!!

»»   READMORE...

Karena Kita Semua Adalah Saudara

Oleh : Abdurrohim
Alumnus MAN Bangkalan 2006

Bagaimanapun keadaan kita selama kita adalah seorang Muslim maka wajib bagi kita untuk senantiasa menjaga ikatan persaudaraan. Karena, Allah SWT telah mempersaudarakan kita dalam satu keimanan yakni Islam. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam surat Al-Hujarat 49 ayat 10 :

“Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”

Itulah dasar persaudaraan kita. Oleh sebab itu, dalam sebuah ikatan persaudaraan hendaknya membuang sejauh-jauhnya sikap sombong, sikap acuh, serta sikap menghinakan (merendahkan) orang lain. Sikap seperti itu, selama masih dimiliki oleh seseorang maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut akan cenderung menyombongkan dirinya jika bertemu dengan sahabat-sahabatnya sekalipun, enggan untuk menyapanya (memulai salam) terhadap saudara/sahabatnya, enggan bershilaturahim. Padahal Islam sangat melarang adanya sifat-sifat tersebut dalam diri seorang Muslim.

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. ” (QS. Al Israa’ 17 : 37)

Untuk apa kita menyombongkan diri, apakah kita tidak pernah mengambil pelajaran dari sifat sombong Iblis (laknatullah ‘alayh) yang enggan bersujud pada Adam as, padahal Allah SWT memerintahkanya, Itulah yang menyebabkan Iblis dikeluarkan dari Surga dan akan kekal kelak di Neraka.

“Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu semua kepada Adam”, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”

Begitu besarnya dampak sikap sombong sehingga hanya karena satu kesalahan tersebut, Iblis dilaknat oleh Allah. Jangan mengira kalau Iblis itu tidak beriman pada Allah, Iblis percaya terhadap Allah sama seperti kita namun hanya karena sikap sombong itulah yang menyebabkan Iblis dilaknat. Wajar saja jika Al-Imam Sufyan Ats-Tsaury Radliyallahu ‘Anhu yang merupakan guru besar Imam Malik pernah mengatakan :

“Setiap maksiat yang timbul dari syahwat masih bisa diharapkan ampunannya, tetapi setiap durhaka yang timbul dari sikap sombong tidak dapat diharapkan ampunannya ; karena kedurhakaan Iblis itu berasal dari kesombongan, sedangkan kesalahan Adam berasal dari syahwat. [Nahsaihul Ibad]

Maka berhati-hatilah terhadap sikap sombong baik itu kepada teman/sahabat, mitra kerja maupun terhadap orang lain. Siapalah kita, kita hanya tercipta dari cairan yang menjijikkan, jika karena bukan rahmat Tuhanmu maka kita akan tetap sebagai cairan yang tak berguna.

Dan jangan pernah bersikap acuh terhadap saudara kita (sahabat kita). Islam tidak pernah membeda-bedakan seorang hamba kecuali dalam hal ketaqwaan “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu” (QS. Al-Hujuraat 49 : 13). Serta jangan pernah merendahkan siapapun, bisa jadi orang yang kalian anggap rendah adalah orang yang paling mulia disisi Tuhannya.

Hendaknya sebagai Mukmin yang bersaudara, selalu memulai salam dimanapun kalian berjumpa baik di dunia nyata maupun didunia maya (cyber) sekalipun. Ini tidak sebatas kepada orang kita kenal saja, namun kepada siapa saja yang kita jumpai karena mengucapkan salam bukan hanya sebatas terhadap orang yang kita kenal.
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mau mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja”.(HR. Ahmad)

“Tidaklah kamu akan masuk surga sehingga kamu beriman, dan tidaklah kamu beriman sehingga kamu saling mencintai. Tidaklah kamu mau kutunjukkan kepada sesuatu yang apabila kamu lakukan kamu akan saling mencintai .? Yaitu sebarkanlah salam di antara kamu”.(HR. Muslim. Shahih Muslim, Kitab Al-Iman, Bab Bayan Annahu Laa Yadkhulu Al-Jannata illa Al-Mu’minuun 2:35)

Terakhir, jagalah ikatan persaudaraan dengan shilaturahim (menyambung kasih-sayang) antar sesama teman, kerabat dan masyarakat. Jangan pernah memutuskan hubungan kekeluargaan dengan siapapun.

Dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan ditunda umurnya, maka hendaklah bersilaturrahim” (Muttafaq ‘alaih). “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan”.(Shahih Muslim, Kitab Al-Birr wash-shilah wal adab, Bab Shilaturrahim wa Tahrimi Qathi’atiha 16:114)

Wallahu subhanahu wa ta'alaa a'lam

»»   READMORE...

Islam Rahmatan Lil 'Alamiyn

Oleh : Hosen Mohammad Dahri
Alumnus MAN Bangkalan 2005

Saat melihat berita di koran dan televisi. saya sangat kasian kepada orang-orang yang meninggal karena katanya mau memperjuangkan islam. entah model/Syariat islam yang seperti apa yang mau di perjuangkan, rasa kasihan ini bermula saat muslim sesama muslimnya saling baku tembak dan akhirnya jatuh korban di antara keduanya. yang paling saya sesalkan kenapa mereka tidak saling dialog saja dalam menyelesaikan masalah ini, bukannya islam rahmat bagi semuanya. jangankakan sesama muslimnya saling membunuh dengan non muslim saja di larang salaing membunuh kecuali mereka jelas memusuhi muslim.

menurut saya pengertian rahmatan lil alamin itu untuk semua makhluk allah yang ada di bumi ini jangan sampai saling mencaci maki, memfitnah, adu domba, apalagi sampai saling membunuh.semua sudah ada aturannya. kalau melakukan kekerasan atas nama agama itu saya rasa sangat tidak etis. apapun agamanya pasti melarang melakukan kekerasan tidak terkecuali agama islam yang sangat menjunjung nilai-nilai toleransi seperti yang pernah di contohkan oleh nabi Muhammad SAW. Siapa lagi kalo bukan beliaunya yang pantas jadi tauladan dalam kehidupan dunia ini? Nabi muhammad sangat tegas dalam menyampaikan agamanya tapi tidak pernah mengatas namakan agama sebagai alasan untuk melakukan kekerasan, bahkan beliau memperjuangkan islam selalu dengan damai kecuali mereka yang menyerang dan membunuh kaumnya dan itupun sebagai perlindungan bukan karna mau menguasai ataupun balas dendam, sampai pembebasan kota makkahpun nabi melarang kaumnya untuk menyakiti orang-orang yang memusuhi dan pernah membunuh bagian dari keluaga mereka.

kembali kepada islam rahmatan lili alamin dalam artian bukan islam rahmatan lil muslimin, kalo orang islam sudah bisa menjaga dirinya dari bergaul dengan orang non-muslim apalagi dengan sesama muslim lainnya pasti akan baik-baik saja. yang terjadi saat ini adalah pemahaman yang selalu menylahkan kelompok satu dengan kelompok lainnya, agama satu dengan agama lainnya, kepercayaan satu dengan kepercayaan lainnya, semua itu yang menyebabkan kerenggangan hungan antara sesama agama dan juga antar agama. okelah, setiapa stiap kelompok, kepercayaan, agama meyakini kebenarannya masing-masing tapi alangkah baiknya pemebenaran yang ada pada masing masing itu semua hanya buat mereka sendiri jangan sampai saling fitnah, caci maki bahkan saling membunuh. bukankah ajaran islam mengajarkan agamamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku, sedangkan dalam kepercayaan dalam kelompok adalah kepercayaanku adalah kepercayaanku sedangkan kepercayaanmu adalah kepercayaanmu, selagi tidak melenceng dari dasar aturan dasar agama islam (al-quran dan al hadist) kenapa harus saling membunuh, kenapa saling caci maki. bukankah masih ada pekerjaan yang lebih penting dari caci maki dan saling membunuh..

islam akan tetap menjadi rahmatan lil alamin mana kala ummat muslim bisa saling menjaga akidahnya masing-masing dan menjaga hubungan baik dengan sesama muslim begitu juga dengan non-muslim dan terakhir hungan baik dengan semua makhluk Allah.

Wallahu a'lam.

»»   READMORE...

Membumikan Man Jadda Wa Jada

Oleh : Ahmad Zamroni
Alumnus MAN Bangkalan 2006

Anda pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada? Namun sudahkah Anda mengaplikasikan prinsip ini? Banyak sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya.

Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib.

Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak bisa”.

OK, bagi yang tahu artinya, man jadda wa jada berarti barangsiapa bersungguh-sungguh pasti dapat. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam.

Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana Anda sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.

Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati Anda. Silahkan Anda ukur diri Anda tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju).

* Sudahkah Anda bersungguh-sungguh melihat peluang. Coba lihat catatan Anda, sudah seberapa banyak potensi peluang yang Anda catat?
* Seberapa dalam Anda meneliti sebuah ide bisnis?
* Seberapa banyak ide-ide mengoperasikan bisnis yang sudah Anda coba?
* Seberapa banyak ide-ide pemasaran yang sudah Anda lakukan?
* Sudah berapa kali Anda gagal dan bangkit lagi mencoba?
* Seberapa keras Anda mencari solusi masalah Anda?
* Berapa banyak kontak yang sudah Anda kumpulkan untuk mendukung bisnis Anda?
* dan sebagainya.

“Tapi saya…”. Yah… jika Anda masih suka mengatakan “tapi” sebagai dalih tidak berusaha, artinya Anda belum bersungguh-sungguh. Mungkin dalih Anda benar, tetapi tetap saja Anda tidak meraih apa yang Anda inginkan.

Sumber : http://www.motivasi-islami.com/membumikan-man-jadda-wa-jada/


»»   READMORE...

7 Wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam

Oleh : Aisyah Hasan
Alumnus MAN Bangkalan '97

Rasulullah berwasiat, cintailah fakir-miskin, perbanyak silaturrahmi, jangan suka meminta-minta dan jangan takut celaan dalam berdakwah

“Dari Abu Dzar ia berkata; “Kekasihku (Rasulullah SAW) berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahku agar aku melihat orang-orang yang di bawahku dan tidak melihat orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahim dengan karib kerabat meski mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku diperintahkan agar memperbanyak ucapan La haula walaa quwwata illa billah, (5) aku diperintahkan untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, (7) belaiu melarang aku agar aku tidak meminta-minta sesuatu kepada manusia” (Riwayat Ahmad).

Meski wasiat ini disampaikan kepada Abu Dzar RA, namun hakikatnya untuk kaum Muslimin secara umum. Sebagaimana kaidah: (Al-Khitobu li’umuumil-lafdzi, walaisa min khususil asbab).

Wasiat pertama, mencintai orang miskin.

Islam menganjurkan umatnya agar berlaku tawadhu’ (berendah hati) terhadap orang-orang miskin, menolong dan membantu kesulitan mereka. Demikianlah yang dicontohkan para sahabat di antaranya Umar bin Khaththab Radhiallahu anhu (RA) yang terkenal sangat merakyat, Khalifah Abu Bakar yang terkenal dengan sedekah “pikulan”nya, Utsman bin Affan dengan kedermawanannya.

Cintailah dan kasihanilah orang-orang miskin, sebab hidup mereka tidak cukup, diabaikan masyarakat dan tidak diperhatikan. Orang yang mencintai fuqara’ dan masakin dari kaum Muslimin, terutama mereka yang mendirikan shalat, dan taat kepada Allah, maka mereka akan dibela Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) di dunia dan pada hari kiamat.

Sebagaimana sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang Muslim, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (Riwayat Muslim).

Juga sabda beliau, “Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang jihad fi sabilillah…..” (Riwayat Bukhari). Dalam riwayat lain seperti mendapatkan pahala shalat dan puasa secara terus menerus….

Wasiat kedua, melihat orang yang lebih rendah kedudukannya dalam hal materi dunia.

Rasulullah memerintahkan agar kita melihat orang-orang yang berada di bawah kita dalam masalah dunia dan mata pencaharian. Tujuannya, tiada lain agar kita selalu bersyukur dengan nikmat Allah yang ada. Selalu qona’ah (merasa cukup dengan apa yang Allah karuniakan kepada kita), tidak serakah, tidak pula iri dengki dengan kenikmatan orang lain.

Memang rata-rata penyakit manusia selalu melihat ke atas dalam hal harta, kedudukan, dan jabatan. Selama manusia hidup ia selalu merasa kurang dan kurang. Baru merasa cukup manakala mulutnya tersumpal tanah kuburan.

“Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan janganlah melihat orang yang ada di atasmu, karena hal demikian lebih patut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (Riwaat Muttafaqun ‘alaihi).

Sebaliknya dalam masalah agama, ibadah dan ketakwaan, seharusnya kita melihat orang-orang yang di atas kita, yaitu para Nabi, sahabat, orang-orang yang jujur, para syuhada’, para ulama’ dan salafus-shalih.

Wasiat ketiga, menyambung silaturahim kepada kaum kerabat

Silaturahim adalah ungkapan mengenai berbuat baik kepada karib kerabat karena hubungan nasab (keturunan) atau karena perkawinan. Yaitu silaturahim kepada orang tua, kakak, adik, paman, keponakan yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Berbuat baik dan lemah lembut kepada mereka, menyayangi, memperhatikan dan membantu mereka.

Dengan silaturahim, Allah memberikan banyak manfaat. Di antaranya, menjalankan perintah Allah dan rasul-Nya, dengannya akan menumbuhkan sikap saling membantu dan mengetahui keadaan masing-masing. Silaturahmi pula akan memberikan kelapangan rezeki dan umur yang panjang. Sebaliknya bagi yang mengabaikan silaturahim Allah sempitkan hartanya dan tidak memberikan berkah pada umurnya, bahkan Allah tidak memasukkannya ke dalam surga.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung silaturahmi” (Riwayat Bukhari).

Wasiat keempat, memperbanyak ucapan ‘La haula walaa quwwata illa bilLah’

Rasulullah memerintahkan memperbanyak ucapan La haula walaa quwwata illa bilLah’ agar kita berlepas diri dari merasa tidak mampu. Kita serahkan semuanya kepada Allah. Makna kalimat ini juga sebagai sikap tawakkal, hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya pula kita memohon pertolongan.

Pada hakekatnya seorang hamba tidak memiliki daya-upaya apapun kecuali dengan pertolongan Allah. Seorang penuntut ilmu tidak bisa duduk di majelis ilmu melainkan dengan pertolongan Allah. Demikian juga seorang guru tidak mungkin bisa mengajarkan ilmu yang manfaat kepada muridnya melainkan dengan pertolongan Allah.

Nabi bersabda :

“Ya Abdullah bin Qois, maukah aku tunjukkan kepadamu atas perbendaharaan dari perbendaharaan surga? (yaitu) ‘La haula walaa quwwata illa billah’ (Riwayat Muttafaqun ‘Alaih).

Wasiat kelima, berani mengatakan kebenaran meskipun pahit

Kebanyakan orang hanya asal bapak senang (ABS), menjilat agar mendapat simpati dengan mengorbankan kebenaran dan kejujuran. Getirnya kebenaran tidak boleh mencegah kita untuk tidak mengucapkannya, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Apabila sesuatu itu sudah jelas sebagai sesuatu yang haram, bid’ah, munkar, batil, dan syirik, maka jangan sampai kita takut menerangkannya.

Sesungguhnya jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat kebenaran (haq) kepada penguasa yang zalim. Bukan dengan cara menghujat aib mereka di mimbar-mimbar, tidak dengan aksi orasi, demonstrasi, dan provokasi.

“Barangsiapa yang ingin menasehati penguasa, janganlah ia tampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Kalau penguasa itu mau mendengar nasehat itu, maka itu yang terbaik. Dan apabila penguasa itu enggan, maka ia sungguh telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya” (Riwayat Ahmad)

Wasiat keenam, tidak takut celaan dalam berdakwah.

Betapa berat resiko dakwah yang Rasulullah dan sahabat alami. Mereka harus menderita karena mendapat celaan, ejekan, fitnah, boikot. Juga pengejaran, lemparan kotoran, dimusuhi, diteror, dan dibunuh.

Manusia yang sakit hatinya kadang-kadang tidak mau menerima dengan penjelasan dakwah, maka para pendakwah harus sabar menyampaikan dengan ilmu dan hikmah. Jika dai mendapat penolakan dan cercaan jangan sampai mundur. Maka para penyeru tauhid, penyeru kebenaran jangan berhenti hanya dengan di cerca.

“(Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan tidak merasa takut dengan siapapun selain Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan” (Al-Ahzab [33]: 39).

Wasiat ketujuh, tidak suka meminta-minta sesuatu kepada orang lain.

Orang yang dicintai Allah, Rasul dan manusia, adalah mereka yang tidak meminta-minta. Seorang Muslim harus berusaha makan dari hasil jerih payah tangannya sendiri. Seorang Muslim harus berusaha memenuhi hajat hidupnya sendiri dan tidak boleh selalu mengharapkan belas kasihan orang.

“Sungguh, seseorang dari kalian mengambil tali, lalu membawa seikat kayu bakar di punggungnya, kemudian ia menjualnya, sehingga dengannya Allah menjaga kehormatannya. Itu lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada manusia. Mereka bisa memberi atau tidak memberi” (Riwayat Bukhari).

»»   READMORE...

Andaikan Manusia Pandai Bersyukur

Oleh : Hosen Mohammad Dahri
Alumnus MAN Bangkalan 2005

Suatu ketika ku datangi pantai yang indah.ku tanyakan pada ombak yang tiada henti kejar- kejaran." hai ombak apakah kamu tidak capek tiap hari kejaannya kejar kejaran. " Dia bilang ini kan sudah kerjaanku kenapa aku harus capek? kemudian aku tanya pada karang apakah kamu tidak sakit setiap saat di terjang oleh ganasnya ombak? dia bilang" Tuhan menciptakanku sangat berharga dan sangat kuat, sehingga aku rela di terjang oleh ombak seperti apapun ganasnya..aku tanya pada pasir kenapa kamu masih sabar dan tidak mengeluh di ombang ambing ombak dan badai” dia bilang aku ini sangat bersyukur kepada tuhan yang mencciptakanku. sekalipu aku di ombang abingkan oleh ganasnya ombak dan badai, aku sangat berharga lho bagi manusia.mereka datang jauh-jauh hanya untuk mendatangiku, berbarig di atasku, bermain denganku bahkan aku di gunakan untuk tempt tempat yang indah seperti rumah, hotel, jembatan, jalan dan lain. aku merasa tuhan sangat adil menciptakan ku..

kemudian ku tanyakan pada pohon kelapa, pinus, dan rumputan yang bergoyang. kalo temen-teman kalian merasa sangat bersyukur dengan pemberian tuhan kepada mereka, apakah kalian sama atau sebaliknya dengan mereka? jawaban mereka sama, sangat bersyukur atas penciptaan dan beban yang di tanggungkan kepada mereka" pohon -pohon dan rawa-rawa itu menjawab. Tuhan mencipatkan kami semua sesuai dengan kebutuhannya masing masing, kata pohon aku bersyukur atas kegunaan yang aku peroleh andai aku tidak di tebang. selamanya, aku tidak akan bermanfaat bagi manusia, bagi hewan dan makhluk lainnya. kalo kata rumput. untungya ada yang menyabit aku untuk makanan, sapi, kebau, kambing, kelinci, dan yang lainnya. andai aku terus tumbuh, aku hanya akan jadi makhluk yang tak berguna dan tidak bagus di lihat manusia.

terakhir aku tanyakan kepada makhluk sesamaku yang bernama manusia. Hai!, kalian adalah makhluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan Tuhan di muka bumi in, kalian punya akal, punya hati, punya nafsu, nurni dan itulah yang membedakan kalian menjadi makhluk sempurna di muka bumi ini di banding makhluk lainnya. Aku man bertanya kepada kalian sebenarnya apa si yang kalian inginkan dari kehidupan kalian?

Waw di lihat dari jawaban mereka, ternyata memang benar manusai itu sangat sempurna jawaban mereka" kami di ciptakan ke bumi ini hanya untuk mengadikan diri kepada Nya, aku sudah punya aturan Tuhan yang sudah jelas kebenarannya..

hidupku, matiku, hanya ingin mengabdi kepadaNya, aku hanya ingin kasih sayangnya, aku hanya ingin masuk surganya, dan aku hanya takut pada neraka yang akan membakar ku suatu saat nanti kalau aku tidak taat padanya.

Kemudian ku tanyakan pada suatu golongan manusia yang mengatas namakan modern, gaul, bebas dan lains ebagainya, kalau kalian hidup di dunia ini untuk apa dan untuk siapa? Mereka menjawab” kami di dunia ini hidup untuk hidup dan untuk diriku sendiri, kami berkawan dengan orang lain hanya untuk kebutuhan dan kesenanganku sendiri, aku tak peduli orang lain seperti apa, merka makan atau tidak makan urusan mereka, yang penting aku bahagia, mereka sengsara, menderita, kelaparan, penyakitan, bodoh adalah urusan mereka sendri. terus aku tanyakan lagi, kalian dapatkan semua yang membuat kalian puas itu dari mana?. Mereka menjawab” ya, kita seperti ini karna kita berusaha, membuat pabrik-pabrik raksasa yang mengotori Lautan, mengambil pasir hingga terjadi erosi, menebang pohon sehingga banjir dan longsor terjadi di mana-mana, membakar hutan sehingga hewan-hewan, pohon-pohon, rumput mati semua. Apaka kalian tidak menyesala atas yang kalian lakukan” kata mereka” kami tidak perduli apa yang akan terjadi, aku tidak punya masa depan untuk anak-anakku, cucu-cucuku biarlah merka yang menanggung akibatnya, yang penting kami bahagia.

Terakhir ku tanyakan kepada sahabat-sahabat/ saudara-saudara semua..

manusia memang makhluk paling sempurna..namun juga jadi makluk hina karna tidak memikirkan makhluk ciptaan tuhan lainnya.. akankah manusia mengahncurkan manusia lainya, akankah manusia mengancurkan sendiri tempat tinggalnya….jawabanya ada pada kita semua yang bernama manusia…
»»   READMORE...

Laki-Laki Sejati

Oleh : Ahmad Shonhaji Hannan
Alumnus MAN Bangkalan 1998


Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat disekitarnya,
tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja,
tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah.

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya.
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dari jumlah barbel yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci,
tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang dia baca.

»»   READMORE...

Antara Cinta Dan Nafsu

Oleh : Aisyah Hasan
Alumnus MAN Bangkalan '97


Cinta dan nafsu bagaikan dua saudara kembar yang sulit dipisahkan. Cinta kadangkala membuat seseorang menjadi buta dan mendewakan ‘hawa nafsunya’ daripada akal sihatnya. Cinta dapat membuat seseorang mabuk dan mengorbankan kehormatan dan norma dirinya sendiri. Cinta membuat seorang raja bagaikan seorang hamba sahaya dan cinta seringkali diatasnamakan oleh orang-orang yang mengejar kenikmata untuk memuaskan hawa nafsunya belaka.

Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta antara dua anak manusia tetapi islam mengajarkan untuk menempatkan perasaan cinta itu dalam tempat yang sewajarnya. Islam mengajarkan bahawa kecintaan kepada Allah dan Rasul-NYA haruslah lebih utama daripada kecintaan kepada lawan makhluk

Dengan memiliki kecintaan ini nescaya dua orang yang sedang saling mencinta akan tetap menjaga cintanya tetap suci jauh dari tingkahlaku yang dilarang Allah dan Rasul-NYA yang akan mengotori cinta itu sendiri. Kecintaan seperti inilah yang akan mengubati rasa sakit akibat cinta itu dan menumbuhkan perasaan kasih sayang yang tulus ikhlas.

Islam sangatlah melarang untuk menempatkan rasa cinta terhadap sesuatu diatas kecintaan bukan kerana Allah dan Rasul-NYA kerana kecintaan seperti itu hanyalah akan membawa malapetaka dan bukanlah kebaikan. Firman Allah SWT,

“ dan diantara mannusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah” (Surah Al-Baqarah: 165)

Sabda Rasulullah SAW yang maksudnya:

“tidaklah seseorang diantara kalian beriman sehingga aku menjadi orang yang lebih dia cintai daripada anak dan bapanya serta semua manusia” (HR Ahmad)

Kecintaan yang tulus kepada Allah dan Rasul-NYA memberikan ketenangan dalam hidupnya terhadap persoalan-persoalan cinta serta mengawal gejolak nafsunya kepada hal yang diredhai Allah. Kecintaannya kepada Allah dan Rasul-NYA yang mampu menahan godaan-godaan yang lebih diakibatkan nafsu berahi yang mampu menjerumuskannya dan kekasihnya ke jalan yan dimurkai Allah. Kerana cinta yang tulus dan murni itu datangnya hanyalah dari Allah sebagai sebuah fitrah yang harus disyukuri bukan diderhakai.

»»   READMORE...