Oleh : Ahmad Zamroni
Alumnus MAN Bangkalan 2006

Mungkin sebuah Judul yang prokontra, yang saya berikan untuk menggambarkan hikmah dari bencana.

Walaupun terlalu besar 'luka' yang tergores dalam bencana 3 minggu yang lalu; walaupun tajuk Indonesia Berdoa, Indonesia Peduli, Indonesia Menangis telah menyebar ke seluruh penjuru dunia seharusnya kita tetap berbangga hati disela-sela rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap bencana tsb.

Mengapa harus berbangga ??

Di tengah suasana carut-marutnya negeri ini, Negeri yang sangat kaya raya tp ttp saja terpuruk ditengah sulitnya mencari sosok pahlawan, yang ada malah permainan 'yg memalukan' dari para elite politik

Tamparan keras dari sosok 'mirip gayus' menjadi rengekan dan tangisan dipengadilan yang 'memuakkan' yang tak lain dan tak bukan, Si Gayus sang koruptor kelas KAKAP yg jg mampu menyetir pion-pion hukum Indonesia.

Indonesia harus berbangga karena sedikit 'obat sang pahlawan' mulai bermunculan kembali bagi saya sebagai penulis catatan ini merekalah 'SANG PAHLAWAN SEJATI' .Hanya saja kepahlawanan mereka sedikit sekali gaungnya di media massa 'mungkin menunggu moment yang tepat untuk menceritakan kebaikan mereka'.

Beberapa kisah kepahlawanan yang sangat membanggakan di tengah luka bencan yang semoga memberi inspirasi buat rekan-rekan sekalian :

- Sederhana tapi butuh perjuangan, merekalah para relawan yang rela 'setengah menadahkan tangan' mereka dijalanan untuk mengumpulkan dan menyalurkan uang dari para pengguna jalan. Mereka berani menyisihkan rasa malu dan ego mereka untuk ikut 'mengemis' (red. kata kasarnya) di lampu merah.

(Dibawah ini ada beberapa Data didapat dari grup pohon inspirasi facebook yang mendapat data dari lapangan yg diforward melalui group BISA).

- Seorang pedagang kecil ambil tabungan haji, sediakan kebutuhan pengungsi.
- Sebuah rumah sederhana berkamar tiga tampung 100 pengungsi Merapi.
- Sebuah rencana walimah, anggaran dan berasnya dialihkan ke barak pengungsi Merapi.
- Seorang penjual gudheg, sedekahkan dagangan sepekan untuk Merapi.
- Juru masak hotel berbintang ambil cuti tiga pekan, layani dapur umum Merapi.
- Tukang pijat dan tukang cukur hibahkan keahlian, keliling barak-barak.
- Para dokter rela meninggalkan ruang nyaman ber-AC dan keberlimpahan untuk berdebu-debu bersama pengungsi. Seorang dokter hewan keliling evakuasi ternak, suntikkan nutrisi untuk sapi-sapi.
- Pemulia insan nan tak gentar abu dan gemuruh api, yang terus berjuang temukan warga, hidup maupun mati.
- Pemuda-pemudi yang kembalikan dirinya jadi kanak-kanak, bermain bersama bocah-bocah pengungsi.
- Seorang gadis yang tetap setia menemani dan membantu keluarga dan tetangganya di stadion olah raga dengan menolak tawaran tempat penampungan yang lebih nyaman.

(Berita BOX depan Jawa Pos hari ini)

- Pengusaha ini rela Bersusah payah memimpin para relawan yang tergabung dalam tim SAR di Jogja. Ketika warga panik lari kebawah karena erupsi Merapi, Tim tersebut justru naik untuk menyelamatkan para korban. bahkan Pengusaha ini rela Hotel dan Restoran Pribadi disulap jasi POS Komando. Bisa dibayangkan betapa hebatnya pengusaha satu ini ... (info. tarif hotel 400rb semalam) bahkan dana operasional tim SAR yg berjumlah sekitar 300-orng diambil dari kantong pribadi ....

Mereka rela berkorban untuk saudaranya, semoga amal baik kalian diganti dengan yang berlipat-lipat, membuat kalian tetap peduli dan menjadi inspirasi bagi kami semua ... Amin ..

Source : http://www.facebook.com/home.php?#!/note.php?note_id=472295473104&id=1036478504